Beberapa hari yang lalu gue membaca komentar dari temennya DHW di strait times, dan gue langsung posting di milis indo-sing. Dan kecurigaan gue dan rasa keingintahuan gue jadi makin gede, maybe some people called it kepo tingkat tinggi :p hehe… but entah kenapa gue pengen aja ini diusut bener2 sampe tuntas tas tas tas…. Gimana enggak, di semua berita seantero Singapore diberitakan DHW menyayat tangannya setellah stabbed professornya. Padahal sayatan di tangannya itu sama sekali tidak ada! dan pihak kepolisian juga sudah mengakui hal tsb, but media still ngomong hal itu (Semua media, BAHKAN media indo jg ikut2an) . LINK : http://comment.straitstimes.com/showthread.php?t=17387&page=13
Dan hebatnya, selang beberapa jam (1-2 jam), setelah itu beritanya langsung masuk detik.com, walaupun kurang reliable gara2 copy,paste+translate, gue senang, hal ini jadi lebih ke expose. LINK : http://www.detiknews.com/read/2009/03/04/161043/1094286/10/kejanggalan-pemberitaan-seputar-tewasnya-david
Berikut hasil interview dengan ortu DHW dan Kokonya DHW. LINK : http://video.okezone.com/play/2009/03/05/236/7951/keluarga-nilai-kematian-david-penuh-kejanggalan
yang dipermasalahkan
1) Mengapa jenasah david ga boleh dilihat secepatnya, harus ditunggu sehari dulu baru boleh dilihat oleh keluarga david?
2) Mengapa sehari setelah kejadian, police line sudah tidak ada, darah sudah dibersihkan? dan dibersihkan oleh janitor sekolah.
3) Mengapa keluarga david hanya diperbolehkan melihat leher dan kepala david saja karena leher kebawah dibalut plastik (singapore’s law)?
4) Mengapa keluarga DHW tidak boleh bertemu profesoor itu, dengan alasan butuh tenang gara2 baru operasi. Dan hebatnya setelah pihak keluarga DHW balik ke indo, tu professor dah keluar dari RS !!!
Terus Jumat kemarin (6 Maret 2009), dengan inisiatif tinggkat tinggi gue dateng ke KBRI. Karena kebetulan ada undangan terbuka buat warga indo yg di Singapore. Setelah panjang lebar dibuka oleh pak Dubes (Pak Wardana), ngomongin prestasi KBRI (good), peningkatan hubungan indonesia dengan singapore, pemilu, perlindungan dan training PLRT/PRT, perlindungan pelaut, ISO. Gak disinggung sedikitpun ttg kasus DHW - -’
Akhirnya, di sesi tanya jawab / diskusi, yang gue tunggu tunggu datang juga.
berdiri satu orang Mahasiswa, kurang lebih pertanyaannya seperti ini (thanks to him) :
Pak, saya mau bertanya tentang perlindungan KBRI terhadap Mahasiswa, karena jujur saya iri, dari tadi dibahas tentang perlindungan ke PLRT, Pelaut, tapi tidak disinggung tentang perlindungan kepada mahasiswa, terutama kasus yang baru saja terjadi. Sebenarnya kami memiliki aspirasi pak, tapi kami bingung harus menyalurkan aspirasi kami ini kemana. Memang kami memiliki PINTU (Pelajar Indonesia NTU), PINUS (Pelajar Indonesia NUS), SMUKI (SMU Komunitas Indonesia), dan PPIS (Perhimpunan Pelajar Indonesia Singapura) tapi kami tidak memiliki kekuatan hukum untuk bertindak lebih banyak. Yang terpikir oleh kami hanya KBRI tapi kami tidak tahu bagaimana cara menyalurkan aspirasi kami ini.
Kemudian Pak Dubes Indonesia untuk Singapura , bapak Wardana menjawab : ” Sebenarnya kia open untuk masukan dari adik2…… (gue lupa persisnya) dan gak lama langsung di oper ke Pak Yayan ( yg baru saja bertugas di Singapore 8 hari, yg baru dipindah tugaskan dari New York karena keanggotaan Indonesia Di Dewan Keamanan PBB habis ). Kurang lebih jawabannya seperti ini :
Untuk kasus yang menimpa saudara kita David Hartanto Widjaja, kita sudah berkoordinasi dengan pihak NTU, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Harus diadakan tindakan - tindakan preventif. Dan saya menyadari di internet banyak spekulasi-spekulasi yang beredar, tolong kita jangan berspekulasi terlebih dahulu. Biarkan pihak yang berwenang , dalam hal ini pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini sampai tuntas. Memang mereka membutuhkan waktu, agar hasil penyelidikannya benar2 masak. Dan kita tidak bisa menginterfensi terlalu jauh, karena itu adalah kedaulatan negara Singapura. Jadi sebaiknya kita menunggu hasil penyelidikannya tuntas
Berita tidak kalah mengejutkan datang pada Jumat malam itu. Ada seorang Staff NTU ditemukan Bunuh Diri (gantung diri ) di apartemennya , dan entah kebetulan atau tidak berasal dari jurusan yg sama (EEE -Electrical and Electronics Engineering ), dan hebatnya lagi berasal dari Lab yang sama : EEE3 S2-B3A-06 LINK : http://www.straitstimes.com/Breaking%2BNews/Singapore/Story/STIStory_347185.html
sebelumnya mungkin gue dan temen2 bertanya : “Apa yah alasan kalo memang benar si Profesor yang bunuh DHW? Is he married yet? lol” akhirnya mungkin ada titik cerah di sini (another spekulasi siy) , berikut copy paste dari email yg gue dapet dari indo-sing :
Beberapa info yang didapat dari beberapa forum
Mungkinkah ini konspirasi tingkat tinggi ??
1. Projek ini berharga 500 ribu dollar
http://www3.ntu.edu.sg/home/eklchan/fund.htm
2. Nama Projek David sudah dilenyapkan dari website NTU
coba tolong dicek,http://www3.ntu.edu.sg/eee/FYP/fyp0809s1/proj_list.asp
di alamat di atas, nama project yg bersangkutan udah gak ada / udah diupdate. take note “last modified” nya. tgl 6 Mar.
di bwh ini adalah alamat google cache dari page yg tersebut di atas:
as it appeared on 1 Mar 2009 23:00:13 GMT
http://72.14.235.132/search?q=cache:…/proj_list.asp
liat project no. 208 A3026-081
pertanyaan saya, kenapa project itu harus langsung di-delete dari list
final year project yg ada di website NTU misalkan project ini tidak ada
sangkut pautnya dengan insiden?surveillance system”
3. David dan Zhou Eng berasal dari lab yang sama di Electrical Engineering
imo, “Multiview acquisition from multi-camera configuration for person
adaptive 3D display” alias 3D reconstruction dr cctv itu bisa jadi
merupakan requirement plg penting utk mendukung “Intelligent video
Another berita yg jarang di expose media/milis kebanyakan (dapet dari milis SMPK1) :
>>Lalu keluarga datang melihat kamar David, dan apa yang ditemukan? Ternyata semua peralatan komputer yang ada di kamar itu semua MENYALA. Apakah seorang yang mau bunuh diri akan menyalakan semua peralatan komputernya? Bahkan menurut kesaksian seorang teman, account MSN David masih menyala. Apakah hal ini terlihat seperti David mau mengakhiri hidupnya? Bahkan dia masih bermain game online sampai jam 2 pagi di hari kejadian bersama teman yang tadi menjenguk keluarga David.
>> Pada ruangan profesor tertinggal tas David yang biasa dia bawa, dan tebak apa yang dia bawa dalam tasnya? Sebuah handuk dan botol air mineral 1,5 L. (Semua yang mengenal Ming2 pasti tahu, dikelas, sejak SD, Ming2 selalu membawa handuk, bahkan kadang dikalungkan di leher saat berada di kelas, dia juga selalu membawa air minum yang banyak karena mamanya selalu berpesan untuk banyak mengkonsumsi air).. Apakah seorang yang mau membunuh, lalu bunuh diri, akan membawa barang seperti itu? Akan jauh lebih mudah untuk membawa sebilah pisau yang besar (lebih besar dari pisau berukuran 10cm yang muncul di TKP, yang entah milik siapa).
>>Dikatakan pula, bahwa David depresi karena tidak mampu menyelesaikan FYPnya. Seorang rekan David disana menyatakan bahwa FYP David hampir selesai. Dia tidak pulang ke Indonesia pada akhir semester lalu, karena ingin berkonsentrasi menyelesaikan FYPnya. Bagi yang mengenal David, apalagi kami teman sekolahnya, tentu tahu, David sejak dulu memang ketagihan game, tapi 1 hal, dia selalu mengerjakan tugas dan PRnya dengan baik, tanpa bantuan orang lain apalagi menyalin hasil pekerjaan orang lain. Jadi, jika dikatakan dia menyerang dosen pembimbingnya karena FYPnya tidak selesai, hal itu benar2 tidak masuk diakal.
>>David diberitakan pula menghilang dari pergaulan selama kurang lebih 1 minggu sebelum kejadian, namun keluarga David tahu yang sebenarnya, David sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan FYPnya, jadi pernyataan bahwa David menghilang dari pergaulan karena sedang depresi dan ingin membunuh itu sangat tidak valid, karena saat itu dia banyak chatting dengan kakaknya, bahkan bermain game online bersama temannya di Indonesia. Terlihat seperti orang depresi yang mau membunuh dosennya? Tidak sama sekali!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar